Edukasi

Sarjana

Dari Yunani Kuno hingga Kontemporer

katakurik
3 min readDec 28, 2022

Saya ingat betul dengan momen ketika saya masih memimpikan untuk berkuliah di kampus dengan almamater kuning, memiliki bus kuning kampus, perpusatakaannya terbesar di Asia Tenggara, dan bisa dikatakan kampus terbaik di Indonesia. Saya ingat betul dengan ekspresi guru SMA yang berpas-pasan dengan Saya di lorong sekolah, dan menanyakan akan melanjutkan kuliah dimana. Saya menjawab, “InshaAllah, di UI pak”. Beliau tertawa.

Mengingat bahwa Saya memang ordinary student di SMA (nilai pas-pasan), dan terklasifikasi sebagai murid “nakal” membuat Saya tidak heran mengapa ia tertawa. Apakah Saya marah? Tidak. Saya juga tertawa saat itu. Menertawakan orang bodoh yang menertawakan cita-cita orang lain adalah perbuatan menyenangkan, bukan?

Sedikit minder tentu ada. Berasal dari SMA di timur Kalimantan yang jauh dari Ibu Kota, dan tidak mendapat restu orang tua untuk berkuliah cukup menambah sekat di kepala Saya. Kendati demikian, Saya selalu percaya dengan anggapan bahwa setiap dari kita adalah narator. Narator bagi dirinya sendiri yang menarasikan jalan hidupnya sebab hidup yang paling layak dijalani adalah hidup yang kita narasikan sendiri, bukan?

Yah, singkatnya, kemarin Saya menyelesaikan pendidikan S1 Saya dengan dinyatakan lulus sidang akhir. Saya membawakan topik “Philosophical Projection: The Utopian World of Humans and The Death of Power through Michel Foucault’s Genealogy” dalam penelitian akhir Saya. Itu sebabnya Saya jarang menulis akhir-akhir ini. Memang menjengkelkan ketika ada variabel yang membuat kita teralienasi dari hobi kita sendiri. Namun, memastikan seberapa lama alienasi itu masih di bawah kendali kita, bukan?

Entah Saya yang salah atau bagaimana. Kesan setelah lulus benar-benar biasa saja. Mungkin karena Saya dihantui bayang-bayang KPI kantor yang mengharuskan Saya menyentuh 4 juta reach dalam waktu 3 bulan. Sepertinya jika itu tercapai Saya lebih berbahagia haha. Bercanda, tentu Saya bersyukur dan sangat senang bisa menyelesaikan studi Saya.

Side story, client yang sedang Saya handle adalah P&G dengan produk Gillette Flexi Vibe dan Gillette Venus. Dikarenakan KPI-nya reach, maka sudah jelas ojective-nya adalah brand awareness dan tujuannya adalah brand exposure, bukan conversion. Eh, kok malah ngomongin kerjaan. Mungkin Saya akan membahas industri digital advertising pada artikel lain.

Meraih gelar sarjana tentu membuat Saya bangga dengan diri Saya sendiri. Akan tetapi, hal yang membuat Saya lebih bangga dengan diri Saya sendiri adalah bagaimana Saya berhasil lulus dengan mengantongi pengalaman di dunia profesional selama 1 tahun. Saya lebih bangga bahwa Saya berhasil menyelesaikan skripsi saya sembari dihantui “report-report” kantor. Jangankan skripsi, selama ada Kapal Api dan Sampoerna Mild di tangan kiri Saya, pondasi monas-pun akan Saya angkat.

Lama tidak menulis, tulisan jadi gak karuan gini nih anjing. Bentar gua bakar rokok gua dulu yak. Katanya mau ada badai hari ini, emang media sosial isinya pembodohan doang. Apalagi entar nih, musim-musim pemilu. Ada yang tiba-tiba nanem padi, bagi-bagi kaos, nyebar sembako, ngasih kebo ke petani, tiba-tiba jadi ahli agama, banyak dah. Indonesia lebih baik, Indonesia lebih baik elu sikat gigi sebelum tidur aja males Saepul.

Tapi harus gua akuin si 2022 emang tahun yang gokil buat gua. Roller-coaster banget tahun ini. Kalian gimana? Oh iya, btw, gua juga mau ngucapin Merry X Mas buat kalian yang merayakan Natal kemarin. God bless u all, even though I’m a moslem but I stand for humanity (anjing bacot bet). Bangsat tiba-tiba ngantuk gua. Alright, till next time guys. Thanks for coming!

--

--

katakurik
katakurik

Written by katakurik

Digital Creative Enthusiast | Bachelor of Philosophy | Digital Marketer

Responses (28)